Kepedihan dan penyesalan telah
membelenggu bibir dari tawa dan
senyumku.
Tak seorangpun mendapatkannya lagi.
Aku telah mempersembahkan hanya
untukmu.
Tapi kini engkau telah tergolek diam dalam
keabadian.
Biarlah kulukis setangkai melati patah di
balik senja pada nisanmu,
Agar engkau selalu ingat pada selarik senja
yang telah mempertemukan kita
Senja itu pulalah yang mematahkan
tangkaimu, kita berada di pangkuan yang sama tapi tidak pernah bisa menggem tangan satu sama lain untuk bersama
@akasuna machiko
No comments:
Post a Comment